Incarkasus.com 9 Oktober 2024
Administratur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei (SMK) Simalungun Elfi Haris menyambut hangat keberadaan Forum Peduli Masyarakat Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei (FPM KEK SMK).
Elfi Haris menyakini kehadiran forum ini akan dapat membantu percepatan pembangunan KEK Sei Mangkei.
Dijelaskan Elfi Haris, Pemerintah RI memprogramkan membangun KEK di daerah-daerah potensial. Untuk pertama sekali di Indonesia, Pemerintah menetapkan KEK di Sei Mangkei Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 lalu.
Penjelasan tersebut disampaikan Elfi Haris pada pelantikan pengurus FPM KEK SMK periode 2024-2029 di Balai Karya Murni Perdagangan Kabupaten Simalungun, Rabu (9/10/24).
“Disini tersedia bahan baku melimpah dengan iklim sehat serta ketersediaan tenaga kerja yang melimpah,” ungkap mantan Kepala Bea Cukai Bandara Kuala Namu tersebut.
Dipaparkan putra asli Kabupaten Batu Bara ini, saat ini perkembangan KEK sangat pesat. Selain berbagai perusahan yang sudah ada, kini ada 8 perusahaan yang sedang membangun udaha disana.
“Oleh katena itu, pada tahun depan KEK membutuhkan 9.000 orang tenaga kerja untuk mengisi perusahaan yang akan segera beroperasi setelah selesai pembangunannya,” ungkapnya.
Namun dikatakan Elfi Haris, pihaknya masih memiliki masalah dengan masih sedikitnya investor yang datang dan membangun usaha di KEK Sei Mangkei.
“Jadi kepada siapa kami suarakan. Karena ada FPM KEK SMK, maka kepada forum inilah kami suarakan permasalahan investor dan kebutuhan tenaga kerja,” ucapnya.
Guna menarik minat investor menanamkan modalnya di KEK SMK, Elfi Haris minta forum ikut menciptakan ekosistem yang sehat.
“Ekosistem yang sehat ditambah regulasi yang mudah, juga fasilitas dan keamanan memadai serta ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas tentu akan menjadi daya tarik bagi calon investor.
Diingatkan Elfi Haris, bila dibanding dengan investasi yang masuk ke Indonesia dengan negara kawasan tentu kita jauh tertinggal. Ini bisa saja karena secara rasional daya saing kita masih kurang.
“Karena itu saya sambut hangat keberadaan FPM KEK SMK terlebih juga memiliki tujuan membantu investor dalam dan luar negeri agar berinvestasi di KEK Sei Mangkei,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketum FPM KEK SMK, Safruddin Purba menjelaskan KEK pertama dibangun di Indonesia 2012 adalah KEK Sei Mangkei.
Safruddin Purba mengatakan, forum beranggotakan 95 tokoh dari berbagai latar pendidikan dan latar belakang ketokohan yang dipimpinnya memiliki 3 tujuan utama.
Tujuan pertama, forum mewujudkan ekosistem yang sehat. Dengan demikian menjadi daya tarik investor.
“Dengan masuknya investor berdampak positif bagi masyarakat, rumah kos atau kontrakan, rumah makan dan cafe, trasnportasi, lapangan kerja dan keuntungan lainnya,” sebutnya.
Sedangkan tujuan kedua adalah bagian untuk menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat.
“Harapan kita sebanyak 70% pekerja di KEK adalah putra daerah Simalungun, Batu Bara dan Asahan sesuai kompetensi masing-masing,” harapnya.
Pada tujuan ketiga, Ruslan mengatakan pihaknya akan bersinergi dengan stakeholder dan investor di KEK demi percepatan pembangunan kawasan yang akan berdampak positif bagi negara dan masyarakat.
Sementara Pendiri sekaligus Ketua Umum Dewan Pembina FPM KEK SMK, Ruslan Purba
bernostalgia dengan menceritakan beberapa tahun lalu dirinya dan kawan-kawan berfikir mengapa KEK Sei Mangkei ini agak mandek dan ada gangguan.
“Mengantisipasi hal itu kita mendirikan FPM KEK SMK
demi memajukan kawasan dan bagaimana masyarakat dapat menikmati keberadaan KEK Sei Mangkei,” kenangnya.
Oleh karena itu Ruslan Purba berharap forum ini lebih berkembang dibanding pada kepengurusan sebelumnya.
“Karena itu kami minta seluruh jajaran pengurus agar bekerja semaksimal mungkin.
Bila ini tak tercapai maka kami mengundurkan diri selaku Pembina,” tegas Ruslan Purba.
Disebutkan Ruslan Purba, dengan adanya FPM KEK SMK, maka forum akan pasang badan bila ada pihak pihak yang mengganggu perusahaan di KEK. Namun dilain pihak forum akan berseberangan dengan pengelola dan investor di KEK bila mereka mengabaikan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Ruslan Purba kembali menjelaskan kehadiran forum yang dibinanya bukan hanya
memberdayakan masyarakat sekitar kawasan namun yang lebih penting adalah memperjuangkan percepatan pembangunan di KEK Sei Mangkei.
“Salahsatu upaya yang dilakukan FPM-KEK SMK adalah membantu investor dalam dan luar negeri segera berinvestasi di KEK Sei Mangkei”, jelas Ruslan Purba.
R. Hutagaol.