Incarkasus.com 1 Juli 2025
Ketegangan internal mulai mencuat ke permukaan tubuh Partai Gerindra Kabupaten Batu Bara. Sejumlah kader senior menggelar rapat konsolidasi sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan DPC saat ini, yang dinilai gagal menggerakkan roda organisasi dan mengabaikan aspirasi kader.
Rapat konsolidasi ini digelar pada Selasa, 1 Juli 2025, di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara. Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh penting partai, termasuk mantan Sekretaris Jenderal DPC Gerindra periode 2008–2011, didampingi oleh Siti Aisyah (Kader Gerindra sejak 2008) dan Ahmat Setia Bakti (mantan sekretariat 2011–2023), serta perwakilan Ketua PAC Gerindra.
Dalam konsolidasi tersebut, mereka menyoroti macetnya dinamika partai, khususnya terkait belum adanya perwakilan Fraksi Gerindra yang menempati posisi pimpinan DPRD Batubara, meski sudah lebih dari enam bulan pasca-pemilu.
“Ini bukan hanya stagnasi, tapi cerminan krisis kepemimpinan di tubuh DPC Gerindra Batubara. Sudah terlalu lama kursi pimpinan DPRD kosong tanpa kejelasan. Ini bukan soal jabatan, tapi soal marwah partai,” ungkap tegas Taufik Nurdin.
Lebih lanjut Ahmad Setia Bakti menyuarakan keresahan atas sikap Ketua DPC yang dinilai tidak inklusif dan terkesan mengkotak-kotakkan kader. DPC Gerindra Batu Bara juga dituding hanya dijalankan untuk kepentingan segelintir orang, bukan untuk memperjuangkan suara dan kekuatan kader secara menyeluruh.
“Kami akan menyampaikan hasil rapat ini langsung kepada DPD dan DPP. Kami mendorong evaluasi total terhadap kepengurusan DPC Gerindra Batubara. Partai ini terlalu besar untuk dikelola secara elitis dan tertutup,” ujar Ahmat Setia Bakti.
Desakan evaluasi ini bukan sekadar reaksi emosional, melainkan bagian dari upaya kader akar rumput untuk mengembalikan semangat perjuangan dan loyalitas partai kepada rakyat. Mereka berharap DPP Gerindra segera mengambil langkah tegas demi menyelamatkan citra dan kekuatan partai di Batu Bara.
Red
