Incarkasus.com, Batu Bara 16 Oktober 2020
Sejak 8 bulan lalu lahan perbukitan milik 9 warga Desa Pelanggiran Laut Tador Kecamatan Laut Tador Kabupaten Batu Bara yang terletak di Dusun 2 Jambu Desa Pelanggiran Laut Tador telah mulai diratakan dengan alat berat.
Menurut Madi (42) salah seorang warga pemilik lahan, warga Dusun IV Desa Pelanggiran Laut Tador kepada wartawan dilokasi lahan miliknya, Jumat (16/10/2020) petang, dirinya bingung aktifitas diatas lahannya dihentikan oknum berseragam TNI inisial R berpangkat Kolonel. Padahal menurutnya, perataan tersebut sangat diperlukan segera agar dirinya dapat bercocok tanam ubi kayu di lahan tersebut.
“Kenapa tidak dari dulu dilarang padahal sudah 8 warga tanahnya selesai diratakan”, ucap Madi masygul.
Padahal sepengetahuan Madi, proses penerbitan ijin galian C diatas lahan miliik orang lain harus terlebih dahulu mendapatkan ijin dari pemilik lahan.
Disebutkan Madi, lahannya yang hanya seluas 18 rante terletak di Dusun 2 Jambu Desa Pelanggiran Laut Tador Kecamatan Laut Tador Batu Bara.
Juga disebutkan Madi, lahan disekitar tersebut sudah 8 bulan pengerjaan perataan bukit namun baru dari semalam datang orang dimana satu orang merupakan oknum berseragam tentara mengaku berpangkat Kolonel.
Masih menurut Madi, pada saat itu oknum melarang aktifitas karena menurutnya lahan tersebut masuk area ijin galian C milik mereka. Oknum Kolonel bilang lahan tersebut bukan lagi hak pengelola saat ini karena ijinnya sudah alih nama ke pihaknya. Namun oknum berpangkat Kolonel tidak dapat menunjukkan bukti pemilikan hak galian C diatas lahan milik Madi.
Saat menghentikan pengerjaan perataan lahan warga tersebut oknum Pamen berpangkat Kolonel sempat menantang warga agar semua Jenderal yang ada di Kodam menelepon dirinya.
Anehnya diakui Madi dirinya selaku pemilik lahan tidak pernah memberi persetujuan kepada pihak oknum untuk mengelola lahannya.
Dikatakan semula dirinya tidak mau tanahnya diratakan namun setelah sekelilingnya sudah diratakan maka dirinya bersedia turut diratakan.
“Kami mau tanah kami cepat diratakan agar dapat kami tanami ubi. Penyetopan oleh oknum tersebut terus terang saya keberatan karena tidak ada perjanjian apapun dengan mereka”, ujar Madi.
Karena itu Madi memohon kepada Pangdam Bukit Barisan agar menegur oknum TNI inisial R yang berpangkat Kolonel.
“Tolonglah pak Pangdam agar perataan lahan saya tidak dihambat agar kami segera dapat bertanam ubi kayu”, pinta Madi.
Ditempat sama operator beko yang minta jatidirinya tidak dipublikasikan mengaku sempat “diintimidasi” oleh rekan oknum TNI dengan menarik krah bajunya serta menyuruh dirinya duduk di dekat oknum TNI.
“Cabut aja kuncinya”, teriak salah seorang rekan oknum namun dikoreksi rekannya yang lain dengan mengatakan ambil aja pompanya (pompa beko).
Saat dikonfirmasi wartawan lewat telepon seluler maupun SMS, Jumat (16/10/2020) sekitar pukul 20.30 WIB, oknum Pamen tersebut tidak merespon.
EP/ FP Batu Bara