2 Oktober 2022
Pertandingan sepak bola antara Arema FC VS Persebaya berujung ricuh. Akibatnya sebayak 127 orang meninggal dunia, usai kericuhan Pasca Laga di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Diketahui korban rata rata Suporter dari Tim Arema FC sebanyak 125 orang dua diantaranya merupakan anggota Kepolisian. Sebagian besar para korban yang meninggal disebabkan kekurangan oksigen dan terinjak injak pada saat hendak mengamankan diri seketika terjadinya kericuhan.
Pasca terjadinya kericuhan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta juga menyampaikan,” Pada awalnya laga berjalan sangat kondusif hingga pertandingan usai sama sekali tidak terlihat ada indikasi bakal terjadi kericuhan. Namun, sesaat setelah laga dinyatakan usai ada beberapa orang suporter mencoba untuk masuk ke lapangan bertujuan untuk meluapkan rasa kekecewaan karena Arema FC menanggung kekalahan.
Seketika itu juga pihak pengamanan berupaya melakukan pencegahan agar para Suporter tidak mengejar para Pemain. Dalam prosesnya terlihat sulit terkendali akhirnya petugas melepaskan gas air mata karena melihat para Suporter yang turun telah melakukan penyerangan kepada petugas yang disertai dengan perusakan mobil. Terang,” Kapolda Irjen Pol Nico Afinta, pada saat gelar Konferensi Pers di Polres Malang, pada 2 Oktober 2022.
Pada saat gas air mata dilepaskan kondisi justru menjadi chaos dan terlihat para Suporter mulai berhamburan dan berusaha untuk keluar dari Stadion melalui pintu 10 dan 12, karena begitu banyaknya Suporter yang berusaha untuk keluar, akhirnya desak – desakanpun tidak terhindari, akibatnya cukup banyak suporter yang mengalami lemas disebabkan kekurangan Oksigen hingga tidak sedikit yang terjatuh karena lemas dan sesak nafas.
Tidak tinggal diam usai terjadinya kericuhan, Tim Medis bergerak cepat dan langsung berusaha untuk memberikan pertolongan, namun tetap ada korban sebanyak 34 orang meninggal di Area Stadion sedangkan korban lainya meninggal saat berada dalam perawatan di Tumah Sakit,” Imbuhnya.
Tidak hanya korban yang meninggal dunia sebanyak 180 orang yang lainnya juga mengalami luka-luka dan saat ini para korban dirawat dibeberapa Rumah Sakit diantaranya, RS Wava Husada, Teja Husada, RSUD Kanjuruhan dan beberapa Rumah Sakit lainya, untuk semua korban yang dirawat, sepenuhnya sudah data.
Selain korban jiwa, akibat dari peristiwa kericuhan itu juga menyebabkan 13 kendaraan mengalami rusak, dengan rincian,” 10 kendaraan Dinas Polri dan sisanya kendaraan Pribadi turut menjadi sasaran.
Tindakan selanjutnya akan melakukan langkah-langkah terbaik bersama stakeholder terkait agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali,” Tutupnya.
R. Hutagaol