Pekan Baru 20 Desember 2022
Siswa pada pada tiga kabupaten di Riau, antusias mengikuti Kegiatan Lembagai Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Bidang Pembinaan, Pengembangan dan Pelestarian Seni. Diharapkan kegiatan semacam ini berlanjut pada masa mendatang.
Diperileh informasi, ada tiga kegiatan yang dilaksanakan dengan waktu bersamaan namun tempat yang berbeda,,Senin (19/12). Pertama, adalah “Syiar Syair Ragam Melayu Riau” di Tembilahan Inhil, disusul “Anjung Kaligrafi Arab Melayu Riau” di Bangkinang Kampar dan “Kenduri Pantun” di Bengkalis.
Apresiasi yang mendalam tersebut salah satunya diungkapkan oleh Karmelia Amanda siswi SMAN 1 Bangkinang Kota, peserta yang mengikuti kegiatan “Anjung Kaligrafi Arab Melayu Riau” di Kampar. Karmelia mengungkapkan bahwa kegiatan ini mampu menumbuhkan kreativitas di bidang seni dan budaya yang tentunya terbatas didapatkan di sekolah.
“Terlebih kami dari sekolah negeri yang tentunya terbatas dengan materi seperti ini. Ini dapat mengembangkan kreativitas kami,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Teddy Rizky Suhendra Alaydrus mahasiswa STAIN Bengkalis yang mengikuti “Seminar Pantun” di Bengkalis. Menurutnya keberadaan pantun cukup terkenal pada masyarakat. Namun pemahaman pantun lebih mendalam barulah didapatkan olehnya pada kegiatan ini.
“Kalau berbicara tentang pantun saya pribadi sejak dahulu menyukai pantun. Hanya saja literasi kami tentang pantun masih kurang. Namun Alhamdulillah hari ini diberi kesempatan mengikuti kegiatan Seminar Pantun ini hingga banyak menambah pengetahuan,” ungkapnya.
Tidak jauh dari tanggapan di atas, kegiatan “Syiar Syair Ragam Melayu Riau” di Tembilahan juga mendapat apresiasi mendalam dari para peserta siswa-siswi tingkat SMA. Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari itu langsung dipraktekkan oleh siswa-siswa.
Elca Marisa Rosana siswi SMAN 1 Tembilahan mengungkapkan apresiasi yang luar biasa terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Jika selama ini dirinya hanya mengenal ragam irama Syair Ibarat yang ada di Inhil, pada kegiatan tersebut menambah pengetahuan baru tentang ragam syair di Provinsi Riau.
“Kami yang tinggal di Inhil rata-rata tau dan kenal dengan Syair Ibarat. Namun dari kegiatan ini baru kau tau bahwa ada puluhan ragam syair yang ada di Riau. Dan hampir kesemuanya kami dilatih mempraktikkan langsung,” ungkapnya senang.
Sementara Ketua Umum DPH LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil yang dikonfirmasi mengungkapkan, ketiga kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya di kalangan generasi muda. Ia menekankan bahwasannya LAMR memiliki tanggungjawab atas kesadaran kebudayaan terhadap generasi muda.
“Para generasi muda inilah yang nantinya akan meneruskan estafet adat seni dan budaya di Riau ini. Maka sejak ini kita harus memberi mereka kesadaran dan kecintaan. Ini tanggung jawab kita bersama terhadap negeri Riau,” ucapnya.
Humas : LAMR