Simalungun, Incarkasus. com – Berbagai metode dan tehnik melalui riset diterapkan perkebunan kelapa sawit PTPN IV Medan untuk mendapatkan hasil yang maksimal yakni tandan buah segar (TBS) berkualitas prima dengan anggaran yang fantastis mulai dari penanaman, perawatan hingga menghasilkan. Namun apa jadinya jika segala upaya tersebut tidak sejalan dengan apa yang ada di areal kebun.
Areal tanaman menghasilkan PTPN IV unit Pasir Mandoge kecamatan Bandar Pasir Mandoge kabupaten Asahan kondisinya memperihatinkan, ditelantarkan tanpa ada upaya melakukan perawatan. Sehingga berdampak pada kerusakan tanaman, maka hasil yang dicapai pun akan mengalami penurunan.
Seperti pantauan kru media di afdeling 3 PTPN IV unit Pasir Mandoge, pengerjaan tunasan tidak sepenuhnya dikerjakan, bahkan sebahagian tanaman diperkirakan lebih dari 1 tahun tidak ada dikerjakan. Pada tunasan, PTPN IV Medan juga menambahkan anggaran untuk membersihkan gulma yang menempel pada tanaman. Begitu juga dengan tukulan dibiarkan hingga menjadi tanaman menghasilkan. Hal ini diduga di mark up dengan tidak dikerjakan oleh pihak unit kebun.
Asisten kepala tanaman (Aska) kebun Pasir Mandoge Jon Sirait saat dikonfirmasi mengatakan terima kasih atas informasi yang disampaikan kru media. “Terima kasih infonya bang, akan kita kerjakan,” ujarnya singkat. Begitu juga dengan Manejer unit Deni Hutagalung mengucapkan hal yang sama atas informasi yang disampaikan.
Pernyataan Deni Hutagalung dan Jon Sirait sangat disayangkan, pasalnya lokasi yang dikunjungi kru media tidak jauh dari kantor sentral kebun PTPN IV unit Pasir Mandoge.
Diharapakan, General Manejer Distrik (GMD-l) dan Direksi PTPN IV Medan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen unit kebun Pasir Mandoge agar ‘AKHLAK’ yang dicanangkan kementrian BUMN tidak di cemari oleh oknum-oknum pimpinan kebun. (Red- Tim)