Medan 7 November 2022
Di awali Niat untuk memperjuangkan Nasib bagi Para anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Nusantara Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan SH.MH. harus Rela berkorban apa saja
Sejak Menjabat Kepolisian Negara Repoblik Indonesia sosok Pejuang Dhuafa H. Ikhwan SH.MH ini di kenal para sahabat nya sebagai sosok Yang Nasionalis dan peduli dengan Masyarakat menengah kebawah terupa kepada para Anak yatim Piatu .
Hal ini terbukti dengan dirinya membentuk Komunitas Sedekah Jum at ( KSJ ) dan telah beroprasi hampir 4 tahun ini. Komunitas Sosial ini tanpa henti melakukan Sedekah kepada para Kaum miskin dan Anak yatim Piatu di seluruh daerah Kesatuan Negara Republik Indonesia di setiap hari Jum’at nya.

Dirinya pun ingin Mengembangkan Komunitas Sosial nya ini ke tingkat Nasional yang di akui dan bekerja sama dengan Pemerintahan Republik Indonesia dalam hal ini kepada Kementrian Sosial RI, agar dapat melaksanakan bantuan sosial yang di Proritas kan adalah Fakir miskin dan Para anak anak yatim di. Nusantara .
Menempuh Cita cita yang di Niatinya bersama KSJ untuk terus mengabdi kepada Rakyat Indonesia Sang Pejuang Dhuafa Harus ini Pun harus Rela mengorbankan Harta benda yang ia miliki serta berharaf dukungan Keluarga dan Seluruh Rakyat Indonesia .
Tujuan Menjadi Wakil Rakyat di DPR RI adalah salah satu Harapanya dalam mewujud kan Cita cita nya untuk memperjuangkan Nasib Rakyat miskin dan Para Anak yang menjadi yatim-piatu .demi Kesejahteraan mereka di Republik ini.
Sang Pejuang Duhafa H. Ikhwan Lubis SH.MH. Sempat mengatakan Kepada Media” Kalau Dirinya melakukan Hal ini terdorong Dari kisah masa lalunya yang menjadi Anak yatim sejak usia 4 tahun, Hingga kehidupan sulit tentang keluarganya pun menjadi sejarah terburuk dan membuat pilu terhadap diri nya .
Kisah masa kecil hingga dirinya meraih Kesempatan menjadi Orang yang lebih baik ini pun menjadi Dasar kepedulianya terhadap Orang miskin seperti Kaum Dhuafa dan para anak yatim di Negri ini
Sedikit Saya Ulas Kisah Kecil saya, sejak Usia saya beranjak Sekolah, Saya harus ikut membantu Ibu Saya yang menjadi Penjual Sayuran di sebuah Pasar tradisional di kota Medan , Coba kita bayangkan Seusia anak 9 tahun harus bisa bangun subuh dan membantu Ibu membawa sayuran serta harus berjalan kaki sejauh 3 Kilo meter untuk menempuh pasar untuk berdagang bersama dengan Bu itu adalah saya.
Terkadang saya harus membantu ipara pedagang lain membongkar muat sayuran milik orang untuk mendapatkan uang tambahan sekolah dan sisanya saya tabungkan demi cita cita saya.
Keras nya kehidupan di Pusat ini pun menjadi Sebahagian Kisah kehidupan Pahit yang saya alami, Untuk menempuh pendidikan sekolah juga menjadi ingatan saya saat ingin sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, Saat tidak memiliki biayah mendaftar sekolah ini hal yang sangat menakutkan bagi saya walau ahirnya saya dapat melanjutkan sekolah pada saat itu.
Kisah sedih yang sedikit saya sampaikan ini menjadi dasar hati saya berniat akan memperjuangkan Nasib mereka para Fakir miskin di Negri ini .
Dengan segala kemampuan Saya bersama Partai Nasdem akan berniat Mewakili Rakyat di Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 2024 nanti. Tandas nya.
Boim






