Jalan Komplek PJKA Desa Perk. Bahlias Menjadi Kolam Taman Wisata.
Incarkasus.com Batu Bara 05 September 2020.
Teriakan masyarakat komplek PJKA Desa Perk. Bahlias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, miris menjadi perhatian masyarakat pengguna jalan yang melintas, alasannya lebih dari 25 KK rumah masyarakat komplek PJKA tersebut terendam air dengan kedalaman mencapai 50 cm atau sebatas lutut kaki orang dewasa.
Seketika beberapa orang awak media incarkasus.com (Wartawan) merangkum keterangan dari beberapa masyarakat yang pada saat itu lagi sibuk membatu untuk memandu masyarakat yang melintas agar tidak tenggelam atau terjatuh, dengan nada lirih dan marah ” Putra ” mengatakan.
“Terendamnya Desa Perk. Bahlias komplek PJKA ini sudah dua hari, dan hari ini sudah mulai berkurang dan tidak seperti semalam yang benar-benar sangat menyedihkan”. kendati demikian masyarakat masih tetap bertahan dirumahnya masing-masing, kalaupun akan mengungsi, tidak tau akan mengungsi kemana sebab jarak Desa tetangga juga sangat jauh “Pungkas Putra”.
Berbeda lagi dengan keterangan Rahmad Harahap yang merupakan penduduk asli komplek PJKA Desa Perk. Bahlias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, yang pada saat itu memegang kardus untuk meminta sumbangan dari masyarakat pengguna jalan yang sedang melintas sembari memandu arah jalan dikedalaman genangan air lebih kurang 50 cm atau sebatas lutut kaki orang dewasa.
Dengan rasa kecewa dan jengkel Rahmad Harahap juga menuturkan “Selama ini kami sebagai masyarakat tidak pernah mengeluh karena jalan Induk komplek PJKA menuju Kota Indrapura, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, tidak pernah mulus alias rusak berat dan tidak pernah ada perbaikan dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun”.
Ditahun 2020 ini jalan yang jelas tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun ini malah lebih mengenaskan dan menjadi Kolam wisata dadakan karena guyuran hujan dan tidak memiliki saluran pembungan air seperti gorong-gorong atau Draenase jalan.
Yang lebih ironisnya, pada hari pertama banjir, Kepala Desa juga datang untuk melihat, seketika masyarakat mempertanyakan kepada Kepala Desa “bagaimana mengatasi banjir yang berkedalaman 50 cm hingga sebatas lutut kaki orang dewasa”, namun Kepala Desa hanya menjawab, “Besoklah itu” sembari melangkah untuk pergi.
Sesungguhnya kami masyaraka Komplek PJKA rata-rata memiliki pekerjaan sebagai buruh dan kami juga sangat ingin memiliki penghasilan tambahan yang dapat menyokong perekonomian keluarga kami masing- masing, artinya, jalan Komplek PJKA Desa Perk. Bahlias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, yang menuju kota Indrapura, Kecamatan, Air Putih, Kabupaten Batu Bara , jelas sudah tidak layak untuk dilintasi dan telah menjadi genangan air, Kami sebagai masyarakat di Komplek PJKA akan memanfaatkan jalan tersebut, untuk dijadikan areal Persawahan ditanami padi agar mendapatkan hasil tambahan, dengan demikian hasil panen padi yang ditanam di tengah jalan tersebut akan dapat menyokong perekonomian keluarga kami “Pungkas Rahmad Harahap”.
” Mayang Sari “