Dinding Kantor Desa Ntori Dicoret, Ada Tulisan BUMDES BOBROK DESA GOBLOK

Uncategorized138 Dilihat

Incarkasus.com 24 Februari 2022

 Warga Desa Ntori Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, pagi-pagi dikejutkan dengan adanya coretan di dinding kantor Desa, Rabu (23/02/2022).

Coretan (tulisan) dengan ukuran besar yang diduga menggunakan pilox hitam itu bertuliskan “ BUMDES BOBROK, DESA GOBLOK”

Dari rekaman video pendek yang beredar luas di media sosial, yang merupakan salah satu warga Desa Ntori juga membuat coretan pada dinding kantor desa. Bahkan oknum sempat memberitahukan kepada staf desa yang ada di dalam kantor desa setelah melakukan coret-coret di dinding tembok kantor Desa Ntori.

Yasin,S.Sos yang kerap biasa di sapa Yhan mengatakan bahwa benar dia sendiri yang telah melakukan coretan di dinding tembok tersebut, bukan Tampa ada landasan dasar yang jelas. Sehingga terjadi demikian dan saya sendiri yang menyuruh salah satu warga untuk mengambil video saat melakukan aksi coretan berlangsung tadi. 

Hal tersebut dilakukan karena kekecewaan yang dirasakannya atas tanggapan Pemdes dan juga Bumdes atas sebelumnya telah dilakukan komunikasi secara baik-baik dengan mereka.

Lanjutnya, Yan sudah menghadap pihak pemdes sebanyak 4 kali. Akantetapi belum ada tanggapan serius terkait masalah unit tiga roda yang telah rusak. Karena sebelum unit dipegang oleh Yan dalam keadaan yang tidak layak (rusak). Dengan tujuan untuk dilakukan mediasi dan mencarikan solusi jalan keluarnya.

” Dan saya siap diproses dan bertanggung jawab atas tindakan yang saya lakukan, juga Unit tiga roda ini bukan kali ini saja rusak, tapi sering kali rusak. Saya telah beberapa kali melakukan perbaikan di bengkel dan menghabiskan dana yang tidak sedikit dari dana pribadi sendiri. 

Bukan kali ini saja, dulu sempat viral hal kejadian yang serupa. Namun belum ada tanggapan serius yang di lakukan oleh pihak pemerintah desa terkait coretan itu. Ini kejadian yang kedua kalinya terjadi di kantor Desa Ntori. Dulu terkait kasus penjualan kayu sonokeling, sampai detik tersebut kasus sonokeling belum ditemukan titik terangnya. 

Ada salah satu warga yang berinisial AR (43) saat diwawancarai media Gema NTB mengungkapkan merasa kecewa terkait permasalahan yang ada di kantor Desa Ntori yang tidak ada penyelesaian. Bermula dari kasus kayu sonokeling, Lahan lapangan sepak bola yang telah menghabiskan ratusan juta yang kini telah dijadikan lahan pertanian jagung dan kini yang viral masalah Bumdes Ntori. Banyak yang mempertanyakan tanggapan tugas dan wewenang kepala Desa Ntori serta pihak BPD Desa Ntori atas tugas controling (Pengawasan) penggunaan anggaran dana desa.

” Saya merasa kecewa dan kesal terkait permasalahan yang selama ini terkuak dikalangan masyarakat, bahkan menimbulkan tanda tanya besar bagi sebagian warga desa atas kehadiran BPD dimana mereka merupakan tempat untuk menyampaikan aspirasi warganya. Namun yang mempunyai tugas kontrol dan pengawasannya, tidak pernah dilakukan”. Ucapnya.

Lanjutnya, sebenarnya apa kerja BPD selama ini? Sehingga sering bermunculan masalah baru yang banyak meresahkan warganya. Setiap yang terjadi belum ada tanggapan serius dalam mengatasi permasalahan yang ada ditengah warga desanya.

“Bila tidak mampu melaksanakan tugas dan fungsinya,silahkan mengundurkan diri. Hingga sebagian warga mengecam atas tindakan yang dapat merugikan negara”. Tegasnya.

Rafika (34) salah satu warga Desa Ntori,seorang janda beranak dua yang kegiatan sehari-harinya sebagai pedagang warkop merasa kecewa dan pernah mengajukan pinjaman dana Bumdes untuk membangun usaha dagangannya. Tapi tidak diberikan pinjaman oleh pihak Bumdes itu sendiri, dengan dalil bahwa anggaran itu tidak ada juga belum ada pengambilan dana yang dipinjam oleh warganya.

” Saya sudah ajukan beberapa kali pinjaman dana di Bumdes tapi tidak pernah digubris oleh mereka,dengan alasan tidak ada dana Bumdes. Bahkan dalam ungkapannya giliran pihak oknum desa yang minta pinjaman selalu diberikan. Sebenarnya dana Bumdes itu diperuntukan warganya  yang membutuhkan atau hanya untuk oknum desa saja “Sesalnya.

Sementara ini awak media Gema NTB saat ingin melakukan wawancara baik Pemdes tidak ada ditempat, hanya ditemui staf desa yang tidak bisa memberikan tanggapan apapun terkait coretan yang didinding tembok kantor desa. Sekarang pun belum ada tanggapan dari Pemerintah Desa atas kejadian yang menghebohkan media sosial.

Redaksi

Penulis : Aji Rhey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *