Pesta Tapai Tradisi Masyarakat Pesisir Pantai Untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Berita, Daerah683 Dilihat

Incarkasus.com 26 Februari 2024

Pesta Tapai yang merupakan sebuah tradisi budaya masyarakat pesisir sudah dilaksanakan secara turun temurun jauh sebelum Indonesia merdeka. 

Tradisi turun temurun tersebut diharapkan akan dapat mengangkat kearifan lokal Batu Bara, sekaligus  menjadi bagian penting untuk meningkatkan kualitas promosi seni dan budaya di Kabupaten Batu Bara, selain itu dapat juga melestarikan tradisi budaya, bahkan pesta tapai tersebut tidak juga terlepas dari integrasi pembangunan Kabupaten Batu Bara. 

Harapan tersebut diungkapkan Pj. Bupati Batu Bara Nizhamul, Senin (26/2/24). Nizhamul yang juga orang Melayu ini mengapresiasi kegiatan unik 
yang disambut hangat masyarakat dan berlangsung menjelang bulan Ramadan. 

“Atas terselenggaranya Pesta Tapai ini, maka saya memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan ini, terutama Disporabudpar Batu Bara dan seluruh panitia”, ucap Pj. Nizhamul saat meninjau Pesta Tapai yang digelar di Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawi, Sabtu (24/2/24) malam. 

Dengan terselenggaranya Pesta Tapai ini, Nizhamul  berharap dapat berdampak positif bagi UMKM khususnya bagi masyarakat Desa Dahari Silebar dan desa-desa disekitarnya. 

Pesta Tapai juga diharapkan Nizhamul dapat menambah kepedulian masyarakat  terhadap bidang seni budaya serta perekonomian di Kabupaten Batu Bara. 

“Pastinya, Pesta Tapai ini bisa menjadi peluang untuk dapat lebih mempromosikan tradisi masyarakat pesisir di tengah-tengah ke-Bhinneka-an masyarakat Batu Bara yang akhirnya akan berdampak pada kesuksesan pembangunan, menuju masyarakat Batu Bara yang sejahtera”, ujarnya. 

Dikatakan Nizhamul, kegiatan Tradisi Pesta Tapai ini  merupakan salah satu aktualisasi dari amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Permendagri Nomor 52 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelestarian dan Pembangunan Adat Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat. 

“Semoga Pesta Tapai dapat dilestarikan di bumi Batu Bara ini dan membawa kemakmuran bagi masyarakatnya”, harap putra Kampar Provinsi Riau tersebut. 

Pada kegiatan tersebut, bukan hanya tapai yang disajikan namun juga lemang, penganan khas Batu Bara seperti rengginang dan produk UMKM lainnya.

Bilapun ada isu atau berita tentang adanya kegiatan lain di sela keramaian tradisi Pesta Tapai yang belum diketahui fakta dan kebenaranya dapat dipastikan berita hoax yang memiliki tujuan tertentu.

Efri H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *