incarkasus.com, Kota Bima-NTB 07 Juni 2021
Diduga melakukan tindakan amoral dengan melakukan perbuatan cabul terhadap sejumlah siswinya, salah seorang oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SD di wilayah hukum Polres Bima Kota dipolisikan.
HS sebut saja inisial Kepala Sekolah yang bertugas di salah satu SDN di Kecamatan Raba Kota Bima itu diduga telah mencabuli sejumlah siswi saat proses belajar mengajar berlangsung di SDN tersebut.
Tidak terima anak mereka jadi korban dugaan percabulan sang Kepala Sekolah, sejumlah orangtua siswa mendatangi dan membuat pengaduan di Unit PPA Polres Bima Kota.
Sementara itu Kanit III SPKT Polres Bima Aiptu Kurniawan, Senin (7/6/2021) membenarkan adanya laporan itu, selanjutnya laporan pengaduan dari para korban akan dilimpahkan ke Unit PPA Sat Reskrim Kepolisian Resor Bima Kota.
Dikatakan Aiptu Kurniawan, sejumlah orang tua yang tidak terima anaknya dijadikan sasaran dugaan pencabulan HS, datang melapor di Mako Polres Bima Kota tepatnya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Minggu (6/6) siang.
Usai menyampaikan laporan dan keterangan pada petugas penerima laporan di SPKT, orang tua siswi berinisial MS,
menceritakan keluhan anaknya yang diduga korban pelecehan Kepseknya.
“Awalnya kejadian pada bulan Mei lalu. Saat itu korban sedang bermain bersama teman-temannya dalam kelas. Tiba-tiba datang Kepala Sekolah dan menyuruh semua siswa laki-laki keluar dari kelas kecuali para siswi”, ujar MS.
Saat sejumlah siswa keluar dan tertinggal siswi saja, jelas MS menceritakan kembali cerita anaknya, anaknya dipanggil oleh Kepsek dan memeriksa kantong baju korban dan menanyakan korban punya uang atau tidak. Korban pun menjawab tidak punya uang.
“Saat korban jawab tidak punya uang, dia langsung meraba dan memegang alat vital korban,” ceritanya.
Tidak terima dengan perilaku Kepsek, sambung MS yang juga Ketua LPM Kelurahan Nitu ini, anaknya dan sejumlah siswi lainn lari dan menghindari terduga pelaku.
“Itulah awal pelecehan yang dilakukan Kepala Sekolah, diceritakan masing-masing siswi pada orang tuanya, termasuk anaknya. Dasar inilah kami melaporkan Kepala Sekolah pada polisi,” jelasnya.
Dituturkan MS, kejadian pelecehan sudah dua kali. Terkuak setelah kedua kalinya atau saat para siswi menceritakan pada orang tua masing-masing.
Parahnya lagi, dugaan pencabulan ini, menyasar siswi kelas 4 hingga kelas 6. setidaknya ada 8 siswi yang diduga jadi korban pelecehan oknum Kepsek.
“Sesuai cerita para korban, modusnya hampir sama, pura-pura tanya ke korban punya uang atau tidak,” ungkapnya.
MH orang tua siswa lainnya, mendesak Kepsek SDN 30 yang diduga mencabuli para siswi, segera dipecat dan diproses hukum serta diberikan hukuman yang setimpal. Karena ulahnya, anaknya mengalami trauma dan kadang takut pergi sekolah.
“Anak saya mengalami trauma, kami minta Kepsek segera di pecat” pintanya.
EP
