Review Covid-19 di Batu Bara : Total Positif 279 Kasus, Meninggal 8 Orang, Sembuh 232 Orang

Peristiwa64 Dilihat

incarkasus.com, Batu Bara 30 Desember 2020

Kadis Kesehatan Kabupaten Batu Bara drg. Wahid Khusairy menyebutkan hingga hari ini (30/12/2020) tercatat 279 kasus  terkonfirmasi positif di Kabupaten Batu Bara atau mengalami kenaikan 20 orang dibanding sehari sebelumnya.

Dari 279 reaktif/ positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh sebanyak 232 orang. Sedangkan yang meninggal sebanyak 8 orang. Sisanya sebanyak 39 orang sedang menjalani perawatan atau isolasi.

Terkait  pelaku perjalanan disebutkan Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Batu Bara itu rata-rata 42 orang. Sementara kemampuan testing hanya 26 orang perhari, padahal seharusnya 57 orang perhari bila dibandingkan dengan sekitar 400 ribu jiwa lebih penduduk Kabupaten Batu Bara.

“Sehingga angka positif rentan rata-rata  Kabupaten Batu Bara masih berada dibawah rata rata normal 10%”, papar drg. Wahid.

Paparan tersebut disampaikan drg. Wahid Khusairy kepada wartawan usai rapat akhir tahun review akuntabilitas pelaksanaan penanganan Covid-19 di Kabupaten Batu Bara tahun 2020 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Batu Bara,Rabu (30/12/20) petang.

“Rapat akhir tahun adalah untuk mereview pelaksanaan penanganan Covid-19 lebih kurang berjalan satu tahun yaitu dari Maret, Mei, Juni, Juli hingga Desember 2020, sehingga kita diberikan pelajaran bagaimana penanganan Covid-19 yang kita lakukan”, kata Kadis Kesehatan Batu Bara drg. Wahid Khusairy kepada wartawan.

Dijelaskan drg. Wahid, rapat hari ini memaparkan  perjalanan Covid-19 di Kabupaten Batu Bara tahun 2020. Rapat juga membicarakan langkah  yang harus dilakukan pada tahun 2021 nanti.

Sampai saat ini diakui drg. Wahid sudah banyak masyarakat yang menyadari pentingnya 3 M,  meski begitu masih banyak juga yang tidak memahami apa itu penyebaran Covid-19.

“Ini tugas kita bersama Puskesmas untuk antisipasi dan kedepannya dengan  memberikan vaksin ke masyarakat. Ingat virus Covid-19 belum tau kita kapan berakhirnya, jangan kita anggap dengan sudah adanya vaksin lantas Covid-19 langsung hilang. Itu belum tentu”, ungkapnya.

Masih menurut drg. Wahid, review tentang penanganan Covid-19 dalam pelaksanaan program-program kesehatan sebagai ujung tombaknya  adalah Puskesmas. 

Untuk itu harus siaga, jangan teledor dan melakukan penanganan yang baik dan benar. “Kita sudah ada posko terpadu dengan pihak-pihak Forkompinda sehingga nanti bisa dikondisikan dengan baik demikian juga Puskesmas saya instruksikan tetap buka dalam masa libur ini”, ingatnya.

Terkait adanya pelanggaran yang dilakukan,  dikatakan drg Wahid Khusairy, terakhir Kabupaten Batu Bara masih dalam kategori kuning dengan risiko rendah, tapi tetap berupaya menekan agar tidak lagi ada kasus.

“Yang utama  bagaimana kasus yang ada itu bisa terkendali dengan baik”, imbuh drg. Wahid.

Terkait wacana belajar mengajar tatap muka di Kabupaten Batu Bara menurut Kadis Kesehatan masih akan dipertimbangkan daerah  ke Provinsi Sumut dimulai dari kesiapan bidang kesehatan.

Ditambahkan drg. Wahid, meski sebenarnya Batu Bara sudah mulai belajar tatap muka secara terbatas dan tidak bisa semua sama, pihaknya masih  melihat keadaannya.

Di kawasan kota mungkin barangkali masyarakatnya sudah memiliki teknologi yang baik, punya HP dan masyarakat lebih tertib  serta anak-anaknya sudah lebih terdidik.

“Kalau kita disini anak-anak libur sekolah ikut nelayan,  ikut membantu orangtuanya melaut bukan belajar. Tapi kalau di kota-kota dengan Android dengan hati yang dimiliki anak-anak dibantu orang tua bisa belajar di rumah. Tapi kalau kita di kampung-kampung kan itu yang agak menjadi hambatan kita”, ujar Kadis Kesehatan.

Disebutkan drg. Wahid ada klaster daerah-daerah yang tidak bisa semua disamaratakan lokasi sekolahnya. Sekolah bisa dilakukan tapi berganti-gantian dengan tetap melakukan protokol kesehatan. Jikalau kapasitas ruangan kelas  40 orang, maka yang  boleh hanya 20 orang dalam satu ruang kelas.

Pada kesempatan tersebut drg. Wahid juga menyampaikan hasil rapat virtual dengan Dinas Kesehatan Provsu dan Dinas Pendidikan Provsu yang merencanakan  proses belajar mengajar tatap muka kemungkinan masih diundur sampai Februari 2021.

EP/ Batu Bara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *